Lokasi Anda saat ini adalah:Prudential Life Assurance > Lifestyle
Sensus Pertanian 2023 di Kota Yogya Libatkan Kampung Sayur
Prudential Life Assurance2024-12-02 04:18:40【Lifestyle】4rakyat jam tangan
Perkenalannuke gaming slotMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Umbulharjo-Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta siap dukung sensus pertanian 2023 yang akan digelar B trisula 88 slot
Umbulharjo-Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta siap dukung sensus pertanian 2023 yang akan digelar Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta.
Rencananya sensus ini akan dimulai pada bulan Juni hingga Juli 2023. Diharapkan dengan adanya sensus tersebut dapat memberikan gambaran komprehensif terkait kondisi pertanian di Kota Yogyakarta.
Kepala BPS Kota Yogyakarta,trisula 88 slot Mainil Asni menuturkan sensus ini dilakukan rutin setiap 10 tahun sekali. Tentu dalam kurun waktu tersebut pertanian di Kota Yogyakarta banyak mengalami perubahan.
Nantinya BPS Kota Yogya juga akan menggandeng Dinas Pertanian Pangan Kota Yogyakarta, karena dalam sensus ini selain pertanian, BPS juga akan menyasar kampung sayur.
"Dalam sensus ini sasaran kami bukan lagi pertanian konvensional, tapi ke urban farming, mungkin ada hidroponik, tanaman hias dan lainnya. Di Kota Yogyakarta sendiri ada kampung sayur yang hasilnya dijual. Kami juga perlu mencermati itu," ujarnya saat melakukan audiensi dengan Sekda Kota Yogyakarta di Balaikota, Rabu (7/6/2023).
Menurutnya sensus ini sangat penting karena mempengaruhi program dan kebijakan yang akan diambil pemerintah terkait pertanian di Kota Yogyakarta.
"Jadi kami harap masyarakat memberikan data yang tepat ke petugas sensus lapangan nanti,” terangnya.
Untuk menyukseskan sensus tersebut, BPS Kota Yogyakarta telah menyiapkan petugas yang telah dilatih melalui diklat. Petugas ini nantinya akan terjun ke lapangan sesuai dengan jenis sub sektornya.
Untuk sasarannya, semua warga di wilayah Kota Yogyakarta akan merata dilakukan sensus yang terdiri dari 14 kemantren, 45 kelurahan, dan 2532 RT.
"Ada 79 petugas pencacahan lapangan, 14 petugas pemeriksa lapangan, dan 4 koordinator sensus kemantren," ujarnya.
Selama melakukan sensus para petugas juga akan dibekali dengan tanda pengenal, surat tugas, hingga atribut pendukung lainnya. Hal ini agar masyarakat dapat mengenali petugas dengan mudah.
"Di dalam surat tugas tersebut juga telah dilengkapi barcode. Ini sudah terintegrasi sampai pusat, sehingga bisa dipastikan itu petugas kami. Tetapi kalau tidak ada atribut dan kelengkapan lain, berarti bukan petugas,"sambungnya.
Sementara itu Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya menyambut baik gelaran 10 tahun tersebut.
Menurutnya kegiatan sensus pertanian memiliki peranan penting dalam membangun dan memajukan perekonomian agar menjadi lebih baik dan berkembang.
"Dengan adanya sensus ini dapat dihasilkan data pertanian yang akurat dan terkini yang nantinya akan dibutuhkan oleh pemerintah dalam menentukan kebijakan strategis dalam pembangunan nasional," bebernya.
Untuk itu pihaknya pun mengajak masyarakat Kota Yogyakarta agar turut mensukseskan pelaksanaan program ini dengan cara memberikan keterangan yang benar secara lengkap.
"Sehingga diharapkan menghasilkan hasil sensus yang realistis," katanya. (Han)
Besar!(6584)
Artikel sebelumnya: Wawali menerima KKLDN Studi Wilhan Pasis Dikreg LVII Seskoad TA 2019
Artikel selanjutnya: Gerakan Zero Sampah Anorganik Olah Sampah Jadi Berkah
Berita terkait
- Bank Dunia Apresiasi Penataan Kawasan Kumuh Sungai Gajah Wong
- Walikota Yogyakarta, Pembina BUMD Terbaik 2020
- Wawali Letakkan Batu Pertama Masjid Al fath
- Kampung Gemblakan Atas, wujudkan Kampung Jambu
- Izin Usaha Pariwisata Online, Wujudkan Yogya Kota Wisata Tertib Administrasi
- Sembilan Kampung Raih Pantib Award 2020, Pengawasan Wilayah Diminta Diperketat
- Waspadai Kanker, Masyarakat Diminta Lakukan Deteksi Dini
- Satpol PP Kota Yogya Operasi Pengendara Roda Dua
- Wawali Ajak Mahasiswa Manfaatkan Peluang Revolusi Industri 4.0
- Walikota Yogyakarta Berikan Surat keterangan Verifikasi Kepada 17 Hotel
Berita hangat
Rekomendasi berita
Jaga Warga Kunci Utama Atasi Konflik Sosial Saat Pandemi
Jelang Kompetisi liga 2, Pemain PSIM Jalani Rapid Test
Inklusif di Masa Pandemi Covid-19
Pemkot Yogya Tidak Berlakukan Zona Warna Dalam Kasus Covid
Tekan Kasus Penyakit Tidak Menular, Kelurahan Cokrodiningratan Bentuk Posbindu
Warga Yogya Waspada Bencana Musim Hujan dalam Situasi Pandemi
Pelayanan Print From Home Cegah Kerumunan Saat Pandemi
Padat Karya jadikan RW 1 Klitren makin Nyaman Huni