Lokasi Anda saat ini adalah:Prudential Life Assurance > Lestari

Jadi Kotib Sholad Idul Fitri 1440 H di Balaikota Walikota Jogja Ajak Umat Pererat Tali Silaturahmi

Prudential Life Assurance2024-10-08 11:10:36【Lestari】7rakyat jam tangan

Perkenalansemarjitu loginMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti  bersama ratusan jemaah  melakukan sholad Idul Fitri  1 Syawa pengeluaran sydney sgp hk

Walikota Yogyakarta,pengeluaran sydney sgp hk H. Haryadi Suyuti  bersama ratusan jemaah  melakukan sholad Idul Fitri  1 Syawal 1440 H / 2019 di halaman Balaikota Yogyakarta,  Rabu, (05/06/2019).  Pada pelaksanaan sholad Ied itu Walikota bertindak sebagai kotib dan  ustad Kamaludin sebagai imam.

Dalam kotbahnya Walikota Yogyakarta mengatakan momentum Hari Raya Idul Fitri digunakan oleh kaum Muslimin dan bahkan juga umat lain untuk dijadikan sebagai media mempererat  tali silaturahmi  dalam bentuk saling meminta maaf,  memaafkan kesalahan satu dengan yang lain, melupakan segala ganjalan dalam hati dan merajut kembali tali persaudaraan.

Menurut Walikota  Silaturahim  memiliki makna yang menyentuh aspek mental dan keluasan hati , sesuai dengan silaturahim itu sendiri yakni kata shilah yang berarti  menyambungkan atau menghimpun kembali dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang. “ Dalam istilah orang Jawa, ngumpulke balung pisah. Tambah Walikota

Momentum Idul Fitri diharapkan mampu memberi ruang bagi penuntasan atas hambatan silaturahim yakni hambatan karena kesombongan dan hambatan karena gaya hidup individualistis. “ Maka jemaah sekalian hendaknya kita bisa menjauhkan diri dari hambatan kesombongan dan gaya hidup individualistis. Kedua hal tadi hendaknya dijauhkan dari akhak kaum Muslimin agar tidak memutus tali silaturahim,” ajak Walikota.

Walikota menambahkan ada tiga makna penting dari silaturahim sebagai pondasi  persatuan dalam kehidupan sosial serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yakni satu, menjadi dasar dari penguatan rasa kebersamaan  untuk bisa saling  melengkapi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara; dua, menjadi dasar penguatan rasa kemanusiaan yang bisa saling tenggang rasa untuk membangun keharmonisan dalam hidup yang berdampingan; dan ketiga, silaturahim menjadi dasar  dari rasa kekeluargaan yang lebih luas untuk bisa saling tolong menolong antar sesama anggota masyarakat atau sesama anak bangsa.  

Akhir kotbahnya Walikota Yogyakarta mengajak  semua elemen masyarakat  untuk memperteguh persatuan dan kesatuan  dan meningkatkan produktivitas kehidupan sosial dengan menggelorakan  semangat silaturahim. Produktivitas sosial yang dibangun dengan tradisi silaturahim di kalangan muslim berorientasi pada kemaslahatan masyarakat. “Yang minimal ditandai dengan keluasan rezeki atau angka kesejahrteraan rakyat yang tinggi  dan panjang umur atau tingginya angka harapan hidup. Dalam sudut pandang Islam sebagaimana diungkap dalam buku “ Norma dan Etika ekonomi Islam karya Yusuf Qardhawi,” imbuhnya.

Momentum Idul fitri  hendaknya dimanfaatkan untuk saling memaafkan dan mengiklaskan kesalahan masing masing, melupakan segala kesalahan saudaranya yang telah membuat sakit hati dan terluka. “Memaafkan  adalah sikap mulia yang menghiasi aklak para nabi dan orang orang saleh serta menjadi pupuk  dari semangat silaturahim,” pungkas Walikota.

Usai pelaksanaan ibadah sholad Idul Fitri 1440 H Walikota menyampaikan ucapan selamat dan menerima ucapan selamat dari warga masyarakat. (@mix)

Besar!(58)